Para Pekerja Terpaksa Pakai Popok Saat Bekerja Karena Takut Dipecat
Advertisement
Karyawan di peternakan ayam di Amerika Serikat mengaku terpaksa pakai popok saat bekerja. Penyebabnya, mereka dilarang ke kamar kecil saat ingin pipis.
Dilansir The Washington Post, laporan baru dari Oxfam America menyebutkan para buruh di sektor peternakan sering tidak diizinkan ke toilet.
Hal ini untuk mengoptimalkan kecepatan produksi. Untuk itu mereka harus menggunakan popok.
Menurut grup tersebut, aturan ini menindas para pekerja karena mereka harus pipis atau buang air besar sambil berdiri di barisan.
Siksaan lain yang harus ditanggung para buruh ini adalah tak minum dalam waktu lama untuk mengurangi aktifitas ke kamar kecil.
Akibatnya mereka jadi dehidrasi dan harus menahan rasa sakit saat bekerja demi mempertahankan pekerjaan.
Mereka baru boleh ke toilet jika pekerjaan sudah selesai.
Kantor berita AFP melaporkan dari 250 ribu buruh di sektor ini sebagian besar sebenarnya merasa dipermalukan.
Mereka merasa diabaikan atau diancam dipecat ketika mereka minta izin ke toilet.
Penemuan tersebut merupakan hasil wawancara terhadap ratusan para pekerja di perusahaan-perusahaan sektor peternakan di Amerika Serikat.
Sumber: http://pekanbaru.tribunnews.com/
Dilansir The Washington Post, laporan baru dari Oxfam America menyebutkan para buruh di sektor peternakan sering tidak diizinkan ke toilet.
Hal ini untuk mengoptimalkan kecepatan produksi. Untuk itu mereka harus menggunakan popok.
Menurut grup tersebut, aturan ini menindas para pekerja karena mereka harus pipis atau buang air besar sambil berdiri di barisan.
Akibatnya mereka jadi dehidrasi dan harus menahan rasa sakit saat bekerja demi mempertahankan pekerjaan.
BACA JUGA: Lagi Heboooh!!! Ayu Ting Ting Sumpahi Pernikahan Raffi Ahmad Agar Bubar
Mereka baru boleh ke toilet jika pekerjaan sudah selesai.
Kantor berita AFP melaporkan dari 250 ribu buruh di sektor ini sebagian besar sebenarnya merasa dipermalukan.
Mereka merasa diabaikan atau diancam dipecat ketika mereka minta izin ke toilet.
Penemuan tersebut merupakan hasil wawancara terhadap ratusan para pekerja di perusahaan-perusahaan sektor peternakan di Amerika Serikat.
Sumber: http://pekanbaru.tribunnews.com/