SEREM, 'Nyi Roro Kidul' Bawakan Bendera Merah Putih Saat HUT RI ke 71
Advertisement
Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia di Purwakarta berbeda dengan daerah lainnya.
Jika biasanya duplikat bendera Merah Putih diserahkan kepala daerah ke pasukan pengibar bendera, tidak demikian yang terjadi di Purwakarta, Jawa Barat.
Di kabupaten tersebut, bendera merah-putih diserahterimakan kepada Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dari sosok Nyi Ratu Kidul.
Tujuannya, untuk mengembalikan kultur merah-putih kepada akar kebudayaan dan tradisi bangsa Indonesia.
Keputusan Dedi Mulyadi untuk melibatkan sosok Nyi Roro Kidul ini sontak menimbulkan perdebatan di kalangan warga.
Keputusan tersebut juga ramai diperdebatkan netizen di media sosial Twitter.
Bahkan, Nyi Roro Kidul sempat menjadi tranding topic dalam beberapa jam.
Berikut komentar yang dilontarkan netizen terkait keputusan Dedi Mulyadi yang anti mainstream itu:
@wintaFaSiL: "Nyi Roro Kidul nya punya visa. liburan di purwakarta. masuk paskibraka"
@yokitanaa :Setelah pak Archandra dan Gloria usai, sekarang netizen ngeributin kewarganegaraan Nyi Roro Kidul yg jadi paskibra Purwakarta."
@Sikodilkodil: "Udah terharu dengan kisah Gloria, eh malah jadi terheran dengan kisah Nyi roro kidul ngantar bendera".
@damdarm: "Besok masukin aja dah nyi roro kidul ke tokoh nasional di RPUL...".
@JakaGassing1st "Nyi Roro Kidul klo mau ikut upacara 17 san.hrs ijin dulu ama gajah mada"
@ridhopoem: "Nyi Roro Kidul itu pahlawan dari mana yah? taun depan bisa kali mak lampir atau jaka tarub.. hehee"
@aspiiin: "Nyi Roro Kidul kenal sama bu Susi Pudjiastuti ga? Kalau ga..TENGGELAMKAN".
Dikutip dari Kompas.com, Dedi sengaja mengubahnya untuk mengembalikan kultur merah-putih kepada akar kebudayaan dan tradisi bangsa Indonesia.
Menurut Dedi, sebenarnya kedua warna itu melekat pada manusia Indonesia sejak lahir.
"Ingat enggak dulu saat pertama kita lahir, orangtua kita membuat bubur merah dan bubur putih saat memberi kita nama. Jadi kedua warna ini akrab dengan manusia Indonesia," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (16/8/2016).
Mengenai korelasinya dengan Nyi Ratu Kidul, Dedi menjelaskan, Nyi Ratu adalah sosok ibu penjaga.
Karenanya, salah besar jika sosok Nyi Ratu Kidul dianggap sebagai bagian dari mistis.
"Kenapa merah-putih itu saya peroleh dari sosok Nyi Ratu Kidul? Karena Ratu Kidul ini kan simbol penjaga laut. Maka mereka yang merusak laut itu tidak memiliki jiwa nasionalisme. Saya pernah katakan bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi Pudjiastuti, itu Nyi Ratu Kidul karena dia berani mengebom kapal-kapal pencuri kekayaan laut Indonesia," ujarnya.
Pemeran lakon Nyi Ratu Kidul dalam tarian kolosal pengukuhan paskibra, Cinta Rizkiya, mengaku bangga membawakan tarian kolosal itu di hadapan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah.
Menurut Cinta, bukan sekali ini saja dirinya diminta memainkan lakon tersebut.
Ia sudah beberapa kali tarian pentas dalam berbagai acara di Kabupaten Purwakarta.
"Nyi Ratu Kidul kan tokoh yang melegenda. Awalnya memang agak canggung, takut tidak bisa. Tapi setelah berlatih, canggungnya hilang. Saat menari itu suka merinding enggak tahu kenapa," ucapnya.
Bendera yang akan dikibarkan oleh petugas paskibra tersebut kini tersimpan rapi di Museum Bale Panyawangan Diorama Tatar Sunda, Jalan KK Singawinata, Purwakarta.
Bendera tersebut akan diarak menuju Taman Pesanggrahan Padjadjaran sebelum dikibarkan esok hari.
(KOMPAS.com/Kontributor Bandung, Reni Susanti)
Sumber: Tribunnews Bogor
Jika biasanya duplikat bendera Merah Putih diserahkan kepala daerah ke pasukan pengibar bendera, tidak demikian yang terjadi di Purwakarta, Jawa Barat.
Di kabupaten tersebut, bendera merah-putih diserahterimakan kepada Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dari sosok Nyi Ratu Kidul.
Tujuannya, untuk mengembalikan kultur merah-putih kepada akar kebudayaan dan tradisi bangsa Indonesia.
Keputusan Dedi Mulyadi untuk melibatkan sosok Nyi Roro Kidul ini sontak menimbulkan perdebatan di kalangan warga.
Keputusan tersebut juga ramai diperdebatkan netizen di media sosial Twitter.
Bahkan, Nyi Roro Kidul sempat menjadi tranding topic dalam beberapa jam.
Berikut komentar yang dilontarkan netizen terkait keputusan Dedi Mulyadi yang anti mainstream itu:
BACA JUGA: Sedang Viral, Pemuda Ini Bagikan Momen Kebersamaan dengan Kekasihnya yang Meninggal Karena Kanker
@yokitanaa :Setelah pak Archandra dan Gloria usai, sekarang netizen ngeributin kewarganegaraan Nyi Roro Kidul yg jadi paskibra Purwakarta."
@Sikodilkodil: "Udah terharu dengan kisah Gloria, eh malah jadi terheran dengan kisah Nyi roro kidul ngantar bendera".
@damdarm: "Besok masukin aja dah nyi roro kidul ke tokoh nasional di RPUL...".
@JakaGassing1st "Nyi Roro Kidul klo mau ikut upacara 17 san.hrs ijin dulu ama gajah mada"
@ridhopoem: "Nyi Roro Kidul itu pahlawan dari mana yah? taun depan bisa kali mak lampir atau jaka tarub.. hehee"
@aspiiin: "Nyi Roro Kidul kenal sama bu Susi Pudjiastuti ga? Kalau ga..TENGGELAMKAN".
Dikutip dari Kompas.com, Dedi sengaja mengubahnya untuk mengembalikan kultur merah-putih kepada akar kebudayaan dan tradisi bangsa Indonesia.
Menurut Dedi, sebenarnya kedua warna itu melekat pada manusia Indonesia sejak lahir.
"Ingat enggak dulu saat pertama kita lahir, orangtua kita membuat bubur merah dan bubur putih saat memberi kita nama. Jadi kedua warna ini akrab dengan manusia Indonesia," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (16/8/2016).
Mengenai korelasinya dengan Nyi Ratu Kidul, Dedi menjelaskan, Nyi Ratu adalah sosok ibu penjaga.
Karenanya, salah besar jika sosok Nyi Ratu Kidul dianggap sebagai bagian dari mistis.
"Kenapa merah-putih itu saya peroleh dari sosok Nyi Ratu Kidul? Karena Ratu Kidul ini kan simbol penjaga laut. Maka mereka yang merusak laut itu tidak memiliki jiwa nasionalisme. Saya pernah katakan bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi Pudjiastuti, itu Nyi Ratu Kidul karena dia berani mengebom kapal-kapal pencuri kekayaan laut Indonesia," ujarnya.
Pemeran lakon Nyi Ratu Kidul dalam tarian kolosal pengukuhan paskibra, Cinta Rizkiya, mengaku bangga membawakan tarian kolosal itu di hadapan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah.
Menurut Cinta, bukan sekali ini saja dirinya diminta memainkan lakon tersebut.
Ia sudah beberapa kali tarian pentas dalam berbagai acara di Kabupaten Purwakarta.
"Nyi Ratu Kidul kan tokoh yang melegenda. Awalnya memang agak canggung, takut tidak bisa. Tapi setelah berlatih, canggungnya hilang. Saat menari itu suka merinding enggak tahu kenapa," ucapnya.
Bendera yang akan dikibarkan oleh petugas paskibra tersebut kini tersimpan rapi di Museum Bale Panyawangan Diorama Tatar Sunda, Jalan KK Singawinata, Purwakarta.
Bendera tersebut akan diarak menuju Taman Pesanggrahan Padjadjaran sebelum dikibarkan esok hari.
(KOMPAS.com/Kontributor Bandung, Reni Susanti)
Sumber: Tribunnews Bogor